Percaya Tidak Percaya, 6 Mitos Gunung Merapi Ini Pernah Terjadi


Walaupun bukan gunung tertinggi atau terbesar di Indonesia, Merapi masih sukses menggantikan perhatian sebagian orang. Gunung api yang diketahui sangat aktif ini ada di tengahnya Pulau Jawa. Tepatnya berada di 4 wilayah kabupaten juga sekaligus yaitu Magelang, Sleman, Klaten dan Boyolali.
Bukan hanya diketahui lewat keelokan alam dan tragedi letusannya, Merapi taruh banyak cerita mistis. Menariknya, sebagian besar mitos dari Merapi ini bisa ditunjukkan kebenarannya lho! Ingin ketahui tidak? Yuk, baca narasi sedetailnya di bawah ini seperti Reservasi mengumpulkan dari beberapa sumber (23/7).

Asal-usul Gunung Merapi dan narasi kakak beradik pengrajin keris 
Menurut cerita dari kitab-kitab kuno, Gunung Merapi permulaannya namanya Jamurdwipa dan ada di Laut Selatan Jawa. Gunung indah ini menjulang tinggi, dijaga oleh sepasang kakak beradik pengrajin keris.
Melihat Pulau Jawa yang hampir tenggelam karena semakin condong ke arah barat, beberapa dewa punyai kemauan mengubah satu gunung ke tengahnya jadi kesetimbangan. Gunung Jamurdwipa ini yang diambil, karena terdapat tidak seberapa jauh.
Sayangnya saat itu kedua pengrajin keris belum mengakhiri kerjanya. Mereka meminta sedikit waktu, tapi beberapa dewa menolak dan sesegera mengubah gunung ke tempat Merapi saat ini.
Sepasang pengrajin keris itu meneror, jika mereka dipindah paksa dengan situasi perapian yang masih tetap menyala karenanya nanti akan berjalan musibah abadi. Betul saja, magma di Merapi sampai saat ini tidak henti-hentinya memanas. Hanya menunggu waktu saja untuk meletus dan mengalir ke luar.

Pasar Bubrah 
Ada satu tempat di dekat puncak Merapi yang tersohor di kelompok pendaki, Pasar Bubrah namanya. Tempatnya cukup agak miring dan tidak umumnya pohon, karenanya sering diambil menjadi tempat membuat tenda.
Jangan diduga Pasar Bubrah berupa seperti tempat jual-beli umumnya. Ini adalah pasarnya makhluk gaib, yang memunculkan keadaan ramai walaupun tidak ada siapa saja . Dari situlah dipanggil jadi Pasar Bubrah.
Warga sekitar dan pengawas Merapi masih mewanti-wanti pendaki tidak untuk lakukan tindakan beberapa jenis di titik ini. Masih jaga sopan santun untuk menghormati mereka, walaupun tidak kasat mata.

Batu tinggi di Pucuk Garuda 
Masih ingat tragedi tewasnya seorang pendaki yang jatuh ke kawah Merapi? Pemuda namanya Erri ini berfoto di diantaranya batu tinggi di Puncak Garuda. Apesnya, ia tergelincir lalu jatuh ke kawah dan wafat waktu itu .
Waktu foto terakhir Erri di puncak bocor ke publik, sebagian orang yang dapatkan kejanggalan. Waktu erupsi hebat Merapi pada 2010, batu tinggi tempat Erri berfoto hilang dan rata dengan tanah.
Lalu bagaimana bisa batu itu berdiri kembali lagi dengan bentuk yang sama persis 5 tahun selanjutnya? Wah, takut ya!

Keraton Merapi dan ritual Sri Sultan Hamengkubuwono 
Merapi adalah satu gunung buat orang biasa. Tapi buat sebagian orang dengan keterampilan istimewa, melihat Merapi adalah seperti satu keraton gaib dengan kerajaan spesial dan pasukan didalamnya.
Cerita ini berkaitan dengan legenda Sultan Agung, yang meminta pertolongan pada Ratu Pantai Selatan untuk menolongnya kembalikan kemasyhuran. Ketetapannya, turunan kesultanan harus terus memberikan sesaji dan penghormatan dengan turun-temurun.
Dapat percaya atau tidak, tapi Sri Sultan Hamengkubuwono masih lakukan ritual selamatan setahun sekali di sekitar Merapi.

Profil Eyang Petruk, pertanda sebelum gunung meletus 
Sebelum meletus kembali lagi pada tahun 2016, warga di sekitar Merapi di gemparkan dengan timbulnya awan yang mempunyai bentuk seperti profil Petruk. Tokoh dalam pewayangan Jawa yang disebutkan anggota Punakawan.
Warga di tempat memang yakini kedatangan profil Mbah Petruk atau Eyang Petruk. Beliau menjaga Merapi dan manusia di sekitarnya. Karena itu, jika Mbah Petruk berusaha menunjukkan si dia bisa diambil kesimpulan jadi pertanda bahaya.
Betul saja, tidak lama setelah foto gumpalan awan seperti Mbah Petruk menyebar, Merapi meletus pada Oktober 2016.

Mitos Nyai Gadung Melati dan Alas Alap-alap 
Narasi mistis permasalahan kedatangan Keraton Merapi dibenarkan oleh warga sekitar lewat kedatangan Gunung Wutoh. Dalam Bahasa Jawa, wutoh berarti utuh. Pada bagian kawah memang benar ada gundukan seperti gunung utuh, yang dipercayai jadi pintu masuk penting mengarah Keraton Merapi.
Pintu ini dijaga oleh profil Nyai Gadung Melati, wanita gunakan baju hijau yang kadang datangi mimpi warga sekitar sebelum Merapi meletus. Nyai Gadung Melati ini yang menjaga Alas Alap-alap atau Rimba Alap-alap.
Rimba di lereng Merapi ini dihuni banyak satwa. Waktu gunung mulai menunjukkan pekerjaan berefek, satwa-satwa dari rimba ini biasanya turun ke bawah sampai sampai pemukiman warga.
Kamu dapat percaya dapat tidak pada jejeran mitos di atas. Walaupun sebagian besar pernah mendapat ditunjukkan, anggap saja jadi pengingat dari alam agar kita masih waspada.

Postingan populer dari blog ini

The principal of the rebel Wagner mercenary pressure will certainly leave behind Russia

treat major depression.

Ukraine's past Head of state Petro Poroshenko